Selasa, 31 Maret 2009

Ballada Soe Marda Paranggana

menulislah kekasih!menulislah tentang hidup dan mati

hidup ini adalah tabrakan milyaran realita
antara Bom Allah dan bumi hati manusia
antara peristiwa dan tragedi alam semesta

hidup ini adalah tabrakan milyaran realita
antara buta dan mata batin cahaya
antara gerak manusia dan gejara-gejala yang terbuka
antara api kata yang berkobar dan kayu kering moksa
antara kaki penguasa dan tanah derita rakyat jelata
antara baling-baling dan udara
antara angin zat vitamin dan klorofil daun tubuh
seluruh makhluk Allah

antara antara badan angkara akar matahari
sungai batin tanah bulan hujan batu malam
batu penis dan vagina

menulislah kekasih!
menulislah tentang hidup ada sedalam kalbu apa saja
yang kau pahami lebih ceruk dari palung lubang rahasia
seluruh benda benda yang Allah ciptakan untuk segenap makhluk
yang luar biasa!

antara huruf-huruf hidup dan angka-angka mati
antara naza’ dam nafas yang lepas

menulislah kekasih!
menulislah tentang maut yang mencekam dan hidup hakekat
setelah itu. hingga aku paham bahwa wajah sebenarnya
dari dirimu adalah kasih sayang Allah dan RasulNya. hingga aku
dapat menatapmu lebih rahasia lebih melihat
ke kedalaman rahang pintu-pintu
dalam diriku bunga-bunga tumbuh bermekaran.

hingga aku dapat membaca siapa sebenarnya aku
di antara Daud Musa Isa Muhammad dan ribuan manusia aku
masih sia-sia. di antara album photo dan lukisan
dan tayangan televise. di antara tumbuhan dan binatang
dan planet-planet ayat yang Sembilan itu: di antara milyaran
galaksi bima sakti dan sinar-sinar yang memancar ke arah
penglihatan mata batin aku masih sia-sia.

menulislah kekasih!
menulislah tentang ilmu-ilmu Allah yang masih tak
terkuak hingga seakan-akan kiamat harus diundur ke lain saat.

menulislah kekasih!
menulislah dengan pedang hati dan akalmu taklukkan singkap tebas leher waktu
dan usiamu,sampai mengucur darah pesona antara kau dan aku antara kau dan aku.

kekasih! menulislah
sejak mula aku dahaga
sampai luap perut batin dan akalku
oleh sesak cahaya oleh segar curahan sajak sukma dada realita.

menulislah kekasih!
biar bila aku haus tak saja harus minum air putih tapi hangat rahasia Allah dan potlotmu. biar bila aku lapar tak saja makan padi tapi nikmat kata-katamu.

menulislah aku haus dan lapar
bukan harus kenapa harus sajak dan kata-kata:

[29-30/03/2009]

0 komentar: